Monday, June 20, 2011

Cerpen Ibu

Angin berhembus, membelai bendera-bendera yang berkibar di sekitar lokasi lomba cerpen. Riang tawa anak-anak bersama ibu mereka dalam suasana bahagia. Hari itu, selasa pagi adalah lomba cerpen ibu dan anak yang bertema “cerpen ibu”.

“Ayo anisa, lombanya akan segera dimulai” ucap seorang ibu.

“Ya ummi” ucap seorang anak yang bernama Anisa.

Mereka berdua adalah salah satu peserta lomba yang datang agak kesiangan. Maklum pada hari itu merupakan hari libur nasional sehingga membuat jalanan menjadi macet.

“Assalamu’alaikum!!!” teriak seorang ibu diatas panggung yang akan membuka acara perlombaan tersebut.

“Wa’alaikum salam” jawab peserta lomba serempak.

“Apa kabar hari ini?” Tanya ibu itu.

“Al-Hamdulillah, dahsyat, Allahuakbar” teriak anak-anak yang antusias mengikuti lomba tersebut.

Setelah panjang lebar ibu tadi menerangkan perihal lomba cerpen itu, akhirnya lomba pun dimulai. Kebetulan Anisa dan ibunya mendapat tempat duduk dekat kolam ikan.

“Ummi…., Anisa bingung….” Keluh Anisa.

“kenapa sayang?” Tanya ummi.

"Anisa bingung mau nulis apa?” jawab Anisa.

“Tuh lihat aja ke kolam, barang kali Anisa ingat sesuatu untuk ditulis” saran ummi.

Tanpa pikir panjang Anisa pun menoleh ke kolam itu, disana ia melihat ikan mas, air mancur, bebatuan dan beberapa ekor katak.

“Aha…., Anis punya ide” cetusnya.

“Ayo Anisa, ummi percaya kamu pasti bisa” dukung ummi.

Tak terasa waktupun bergulir, semua peserta menulis cerpennya dengan khusyuk. Walaupun sempat ada sedikit kegaduhan karena ada peserta yang menagis histeris.

“Ya, waktunya tinggal lima menit lagi” ucap seorang ibu diatas panggung.

“Sudah ummi …” ucap Anisa dengan penuh semangat.

Setelah semua cerpen diperiksa oleh panitia, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu pengumuman siapa juara pada lomba cerpen ibu.


“Dan sekarang juara pertama diraih oleh …..” ucap ibu yang berdiri diatas panggung. “Anisa dari SDIT Al-Ukhuwah”.

Sorak tepuk tangan pun terdengar bergemuruh di tempat peserta.

“silahkan kepada dek Anisa untuk membacakan cerpennya” ucap ibu itu.

Setelah Ansia berada diatas panggung, dengan sebuah mic di tangan kanannya, iapun memulai membacakan cerpennya,.

“ikan goreng untuk ummi yang sakit”” ucapnya membacakan judul cerpen itu.

Para peserta pun memperhatikan alur ceritanya. Sebagian diantara mereka ada yang meneneskan air mata karena merasa terharu.

“dan setelah aku dapatkan ikan dari sungai bersama ayah, lalu nenek membantuku memasak ikan itu untuk ku berikan kepada ummi yang sedang sakit di rumah sakit” ucap Anisa menutup cerpennya diiringi riuh suara tepuk tangan dari peserta lomba yang terbawa hanyut oleh alur cerpen buatan Anisa.